Wednesday, December 28, 2022

Budaya Merokok di Indonesia: Sejarah dan Faktanya


Budaya Merokok di Indonesia: Sejarah dan Faktanya

*Ali Ahsan Al-Haris


28/12/2022-Ali Ahsan Al Haris

Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2018 jumlah perokok di Indonesia sekitar 67 juta jiwa. Angka ini merupakan yang tertinggi ketiga di dunia setelah China dan India. Mayoritas perokok di Indonesia adalah laki-laki, sekitar 85 persen. Namun, jumlah perokok perempuan di Indonesia juga cukup tinggi, sekitar 15 persen.

Rokok adalah batang tembakau yang diratakan, dibungkus dengan kertas dan dibakar untuk menghirup uapnya. Penggunaan tembakau telah ada sejak lama dalam sejarah manusia dan telah menjadi bagian dari budaya di berbagai belahan dunia.

Penggunaan tembakau dimulai pada abad ke-6 dan pertama kali ditemukan di Amerika Tengah oleh suku asli yang tinggal di sana. Setelah itu, tembakau dibawa ke Eropa pada abad ke-16 oleh para pelaut Spanyol yang menemukannya di Amerika. Rokok pertama kali ditemukan di Cina abad ke-16 di mana tembakau dibungkus dengan daun pisang atau daun lain yang kemudian dihisap kemudian pelaut Belanda membawa rokok ke Eropa pada abad ke-17 dan menjadi populer di sana.

Rokok mulai diproduksi secara massal pada abad ke-19 dan pada awal abad ke-20 menjadi salah satu produk terlaris di dunia. Pada tahun 1950-an, penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan kanker dan penyakit jantung, namun rokok masih diproduksi dan dijual.

Meskipun banyak orang menyadari risiko kesehatan dari merokok, banyak orang yang terus merokok. Banyak negara telah mencoba mengurangi tembakau, misalnya dengan menaikkan pajak tembakau dan melarang merokok di tempat umum, namun banyak orang yang tetap merokok.

Merokok sendiri merupakan kebiasaan lama di Indonesia, dan banyak orang Indonesia yang merokok sejak remaja. Ada beberapa alasan mengapa orang Indonesia suka merokok, antara lain:

  1. Ketertarikan sosial: Merokok dapat dilihat sebagai cara untuk terlihat keren dan menjadi bagian dari kelompok tertentu.
  2. Faktor budaya: Merokok merupakan bagian dari budaya Indonesia yang sudah ada sejak lama, sehingga merokok dianggap hal yang wajar.
  3. Faktor adiktif: Nikotin dalam rokok bisa membuat ketagihan. Orang yang kecanduan merokok merasa sulit untuk berhenti karena merasa kehilangan sesuatu yang penting bagi dirinya.
  4. Stressor : Banyak orang Indonesia yang merokok untuk menghilangkan tekanan atau stress yang dialaminya. Mereka menemukan bahwa merokok dapat menenangkan pikiran mereka dan membuat mereka merasa lebih rileks.

Meskipun merokok dapat memberikan manfaat sementara bagi seseorang, merokok juga dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dan merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung, stroke, dan kanker. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan tidak terlalu terikat dengan rokok dan menjauhi rokok demi kesehatan yang lebih baik.

Meskipun tidak dapat diperdebatkan bahwa individu atau kelompok mana pun lebih suka merokok, perusahaan tembakau telah banyak berinvestasi dalam iklan dan promosi selama bertahun-tahun untuk meningkatkan penjualan mereka. Beberapa produsen tembakau terkenal di dunia adalah Philip Morris, British American Tobacco dan Japan Tobacco International.

Terdapat beberapa perusahaan rokok di Indonesia yang memproduksi rokok untuk penjualan dalam dan luar negeri, antara lain:

  1. PT HM Sampoerna Tbk: Merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, memproduksi berbagai merek rokok seperti Dji Sam Soe, A Mild dan Sampoerna hijau .
  2. PT Gudang Garam Tbk : Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai merek rokok seperti Gudang Garam, Surya dan Inter.
  3. PT Bentoel Internasional Investama Tbk: Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai merek rokok seperti Bentoel dan Esse.
  4. PT Nojorono Tobacco Indonesia: Merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai merek rokok seperti Kretek, Star Mild dan Klobot.
  5. PT Djarum : merupakan perusahaan rokok ternama dengan merek rokok ternama seperti Djarum Super, Djarum Cappuccino, LA, Djarum Coklat dan Djarum 76.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi tembakau di Indonesia mencapai 1,2 juta ton pada tahun 2020. Produksi tembakau berasal dari luasan lahan sekitar 65.000 hektar perkebunan tembakau.


Berhenti merokok merupakan langkah yang tepat untuk hidup sehat dan tidak boros. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk berhenti merokok:

  • Tetapkan alasan dan tujuan yang kuat untuk berhenti. Alasannya bisa bersifat pribadi, misalnya keinginan untuk meningkatkan kesehatan seseorang atau keinginan untuk menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
  • Buat rencana yang jelas untuk berhenti merokok. Rencananya mungkin termasuk tanggal berhenti, menjauh dari lingkungan yang sering merokok dan mencari dukungan dari orang lain.
  • Mintalah dukungan dari orang yang dicintai, seperti keluarga atau teman. Dukungan tersebut dapat memotivasi dan mendorong orang untuk berhenti merokok.
  • Gunakan bantuan medis, seperti pengobatan atau terapi, jika perlu. Bantuan medis semacam itu dapat membantu mengurangi keinginan untuk merokok dan mempermudah berhenti merokok.
  • Jauhi situasi di mana Anda mungkin tergoda untuk merokok, seperti tempat umum merokok atau tempat orang merokok.
  • Temukan aktivitas menyenangkan seperti olahraga atau hobi untuk menggantikan rokok.
Berhenti merokok memang tidak mudah, namun dengan tekad yang kuat dan dukungan orang lain, berhenti merokok dapat berjalan lebih lancar.

No comments:

Post a Comment