Bagi warga Malang, tentu tidak asing mendengar tentang Pasar Roma atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pasar Maling. Pasar ini terletak di kawasan Jalan Gatot Subroto, berdekatan dengan Kampung Warna-warni Jodipan, Apotek Boldy, atau Klenteng Eng An Kiong, dan telah menjadi tempat jual-beli dadakan sejak tahun 1980-an.
Pasar Roma mulai dasar setiap malam mulai pukul 19.00 hingga tengah malam atau bahkan menjelang subuh. Di sini, Anda dapat menemukan bermacam-macam barang, mulai dari yang baru, bekas, bahkan barang impor. Ada sekitar dua ratusan pedagang yang memadati kawasan ini setiap malam, dan mereka akan menggelar jualan di trotoar atau memanfaatkan lahan di depan toko-toko yang sudah tutup.
Baca juga: Cerita Dari Pasar Tradisional
Pasar Roma dikenal dengan sebutan Pasar Maling karena dulu banyak dugaan barang curian yang dijual di sini, namun kini pasar dadakan ini sudah menjadi tempat yang aman untuk berbelanja. Orang-orang di pasar sudah tertib dan ramah, serta barang-barang yang dijual harganya juga terjangkau dan bisa ditawar lebih dulu. Sebelum memutuskan untuk membeli, pelanggan juga boleh memeriksa semua detail barang secara teliti.
Selain sebagai tempat jual-beli, Pasar Roma juga menjadi daya tarik bagi sebagian kalangan sebagai tempat untuk sekedar jalan-jalan, dengan merogoh kocek Rp. 2.000 untuk membayar parkir kita dapat berkeliling dari Utara ke Selatan dari lapak ke lapak. Keberadaan Pasar Roma yang berada di tengah kota dan berdekatan dengan kawasan wisata seperti Kampung Warna-warni, Kampung Biru, dan Kampung Tridi, membuat suasana di sini terasa semakin hidup.
Lokasinya yang berada di pinggir jalan persis juga membuat kita tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk melihat-lihat barang yang dijajakan di Roma. Bagi para pengendara yang hendak menuju Lumajang, Kepanjen, atau Blitar, pasti juga akan melewati tempat ini.
Pasar loak tidak hanya menjadi tempat belanja barang bekas yang murah, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting. Banyak pasar loak di Indonesia yang telah berdiri selama beberapa dekade dan menjadi bagian dari keseharian masyarakat setempat. Selain itu, pasar loak juga mencerminkan semangat keberanian dan kreativitas dalam memanfaatkan barang bekas yang sering kali dianggap tidak berguna oleh sebagian orang.
Jika Anda penasaran dengan Pasar Roma, Monggo bisa langsung meluncur ke lokasi di malam hari untuk merasakan suasana jual-beli yang ramai dan meriah. Di sana juga banyak penjual kopi dan gorengan yang rasanya yahud sekali. Saat pulang, anda bisa membawa oleh-oleh Terang Bulan Klenteng yang sangat murah dengan porsi gede.
Baca serial tulisan Ramadhan di sini
No comments:
Post a Comment