Manusia Bisa Apa?
Dalam foto tersebut saya sedang membersihkan got, tempat dimana lemak, minyak dan kotoran manusia beradu pada satu tempat. Itu adalah bagian kecil dari pekerjaan yang saya lakukan dengan kawan-kawan, memang ada departemen yang bertanggung jawab menangani hal tersebut, akan tetapi sesekali memang perlu ada peran dari saya dimana harus turun tangan langsung. Bisa kalian lihat sebagai memberikan contoh langsung, pencitraan, penakraban dengan kawan-kawan atau memang tidak ada yang mau menangani masalah bak kontrol yang mampet. Sehingga sayalah yang harus turun tangan.
Proses Pembersihan Kotoran Pada Bak Kontrol |
Bagaimana? Apakah paragraf di atas sudah tampak peran saya yang sangat strategis dan memilki andil besar dalam membersihkan got. Hahaha
Sebelum kami membersihkan got tersebut, sempat ada diskusi kecil diantara kami mengapa hal ini bisa terjadi. Kami saling berargumen dan mencoba mengidentifikasi masalah mampetnya got ditempat kami bekerja. Selesai dengan pendapat masing-masing, timbul pertanyaan bagaimana cara kami mengatasi got yang mampet ini. Berbagai cara dan pengalaman coba kita terapkan, dan kami memilih skenario menyogok got yang mampet dengan bambu yang di potong pipih memanjang untuk kemudian kita sambung memanjang kisaran sepuluh meter. Selesai dengan alat peraga, kesulitan kami ada pada sulitnya mencari lubang paralon yang menyambungkan antara bak kontrol dengan saluran pembuangan akhir (Sungai). Ternyata kami baru sadar jikalau lemak yang terlanjur membatu itu menutup lubang paralon, pantas saja bak kontrol ini airnya meluber kemana-kemana, bahkan sampai migrasi ke instansi sebelah.
Baca Tulisan Saya Yang Lain Identifikasi Penyakit Sejak Dini, Pentingkah?
Baca Tulisan Saya Yang Lain Identifikasi Penyakit Sejak Dini, Pentingkah?
Singkat cerita, usaha kami berhasil membobol lemak yang membatu itu sehingga air dapat mengalir dengan lancar ke pembuangan akhir.
And then,
Nama nya juga bekerja, prestasi kerja diukur dengan capaian nyata, bukan hanya dalam rencana semata. So, jika kalian posisinya buruh seperti saya. Saya kasih saran, CEO atau orang-orang Direksi tidak membutuhkan rencana besar kalian, melainkan hasil kalian. Mereka tidak butuh proses, mereka hanya butuh capaian atau hasil. Sama satu lagi, cari muka dikit juga boleh, itu pun jika kalian mau.
Maksud saya menuliskan paragraf di atas adalah klaim keberhasilan, siapa yang berhak mengklaim berhasilnya got yang tidak mampet lagi itu hasil kerjanya siapa. Nah, hal-hal ini yang ingin saya singgung dan sengaja saya tulis untuk kalian para pembaca yang budiman. Tentu kejadian yang saya ceritakan hanya contoh sederhana, banyak kejadian diluar sana yang penuh klaim-klaim kesombongan bahwa apa yang mereka kerjakan adalah hasil kerja dan ciri payah mereka.
Daripada energi kita habis memikirkan dan memperjuangkan itu adalah keberhasilan kita, coba kita berhenti sejenak dan mengtadabburi kasus yang saya ceritakan.
Hasil dari identifikasi masalah kami perihal mengapa got ini mampet, sebabnya ada pada sisa makanan dan lemak yang masuk kedalam got sehingga membuat mampet.
Padahal jika berbicara nilai, lemak dan sisa makanan itu siapa yang menciptakan? Ya, Allah SWT yang menciptakan lemak dan sisa makanan. Lha kok bisa, kan sudah jelas bahwa sisa makanan itu berasal dari makanan yang terbuang dan lemak yang ada pada got adalah hasil buangan dari sisa produksi kaldu dan saos, kok bisa seenaknya sisa makanan dan lemak diciptakan oleh Allah SWT.
Hehehe, bingung a?
Sebelum saya pungkasi tulisan ini, tentu saya sangat berterimakasih ke Bapak saya yang telah menjelaskan dengan detail apa itu "Khalik" dan "Ja'ill", untuk Ja'ill sendiri, saya belum menemukan bagaimana menuliskan redaksional yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Oke kita lanjut.
Berbicara makanan, sebut saja ayam bakar. Nah, ayam adalah hewan dimana Allah adalah Khalik (Pencipta) dari Ayam itu sendiri. Pun dengan kambing, pohon pisang, padi, pohon kopi bahkan kita sebagai manusia. Kita semua adalah Khalik dari Allah. Adanya ayam menjadi ayam bakar atau padi menjadi beras adalah kerjasama antara kita dengan Allah. Dimana Allah sebagai Khalik nya ayam dan kita berlaku Ja'ill dengan menjadikan hewan ayam itu menjadi ayam bakar, sate ayam, sop ayam dll. Kembali ke studi kasus cerita saya di atas, Allah menjadi khalik nya makanan dan kita menjadi ja'ill nya dengan membuat ciptaanya ayam bakar, nasi padang, kaldu sehingga membuat got ditempat kerja kami mampet dan airnya meluber kemana-mana.
Penampakan Bak Kontro Yang Sudah Bersih |
Sadar tidak, ternyata kita di dunia ini sifatnya hanya kerjasama dengan Allah. Apapun yang kita miliki dan lakukan itu semua pemberian Allah. Listrik yang kita nikmati setiap hari, makanan yang setiap hari kita makan, oksigen yang kita hirup dan banyak pelbagai lini kehidupan ini semuanya adalah milik Allah SWT. Ternyata semua capaian yang kita dapat adalah milik Allah, kita hanya menikmatinya saja. Bukankah harusnya kita wajib berterimakasih kepada Allah SWT atas semua yang Dia berikan.
Lha lucunya, banyak diantara kita yang suka sekali mengklaim bisa melakukan apa saja. Padahal, apa yang kita lakukan adalah hasil kerjasama dengan Allah SWT, mengapa banyak diantara kita menyombongkan hasil kinerja kita?
Pengen pusing dan pening lagi? Saya tanya kepada para pembaca, aslinya yang bekerja kerja keras itu kita atau Allah SWT?
No comments:
Post a Comment