RESENSI BUKU “ABC
ANARKISME"
Jika bicara ataupun
mendengar kata “anakisme” mungkin yang terlintas dalam benak kita
ialah sebuah kekerasan, kekacauan, ataupun ketidakaturan. Tapi, apakah itu
benar?
Di dalam buku ABC Anarkisme, karya
Alexander Berkman, menjelaskan bahwa anarkisme ialah sebagai konsepsi
kehidupan sosial dengan kebebasan dan harmoni yang paling rasional dan praktis.
Alexander Berkman percaya bahwa anarkisme adalah hal yang paling bagus dan
terbesar yang pernah dipikirkan oleh manusia; satu hal yang memberi kebebasan
dan kesejahteraan.
Buku ke 9 yang saya baca dan resensi di 2020 |
Dalam buku ini terdapat empat
belas bab, yang masing-masing bab mempunyai keterkaitan dengan pembahasan dari
awal. Berkman menulis buku ini berdasarkan pengalaman pribadinya. Karya aslinya
pertama kali diterbitkan di Amerika pada tahun 1929, oleh Vanguard Press di New
York, dengan judul What is Communist Anarchism? Sedangkan buku ABC
Anarkisme (The ABC Anarchism) diterbitkan pertama kali di Inggris pada
bulan Mei 1942, oleh Freedom Press.
Anarkisme Bukan Kekerasan
Kebanyakan orang masih
memiliki konsep yang salah mengenai anarkisme. Beberapa orang membicarakan
anarkisme, tetapi tidak mengetahui sesuatu pun tentang konsepsinya. Berkman
menganggap, bahwa banyak kaum Sosialis dan Bolschevik mengatakan hal
yang salah mengenai apa itu anarkisme. Mereka sebenarnya mengetahuinya
dengan baik, tapi sering berbohong, dan menganggap bahwa anarkisme
tetaplah sebuah ketidakteraturan dan kekacauan.
Guru besar sosialisme—Karl Marx
dan Friedrich Engels—telah mengajarkan bahwa anarkisme akan datang dari
sosialisme. Marx dan Engels mengatakan bahwa pertama-tama mesti memiliki jiwa sosialisme,
setelah sosialisme akan terdapat anarkisme. Anarkisme ialah kondisi masyarakat
yang lebih bebas dan indah untuk hidup dari sekadar sosialisme (halaman
3).
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, menjelaskan, anarkisme ialah ajaran (paham) yang menentang setiap
kekuatan negara; teori politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan
undang-undang. Hal ini berarti anarkisme adalah sebuah ideologi yang tidak
menyukai adanya tatanan atau sebuah struktur dalam suatu wilayah (negara) yang
di mana struktur tersebut berkuasa di dalamnya. Yaitu pemerintah, atapun
otoritas-otoritas yang menghalangi sebuah kebebasan.
Jika paradigma bahwa selalu
menganggap bahwa anarkisme adalah sebuah konsep tentang kekerasan, tentu akan
salah kaprah. Padahal dipahami lebih lanjut, buku ABC Anarkisme menganggap
kekerasan adalah bukanlah konsep dari anarkisme. Itupun terjadi kekerasan
apabila ada ketidakaturan ataupun kekacauan—yang biasa bisa dilakukan oleh
otoritas-otoritas yang berkuasa.
Dalam konteks ini pula, apakah
hanya orang anarkis yang melakukan sebuah tindakan kekerasan? Bukankah seorang
demokrat, seorang monarki ataupun seorang oligarki pun juga pernah melakukan
sebuah “kekerasan”. Bukankah semua itu sama (pernah melakukan kekerasan).
Saat tejadi atau terwujudnya
anarkisme tergantung dari dua faktor: pertama, secepat apakah kondisi yang
tumbuh menjadi tidak tertahankan secara fisik dan spiritual kepada sebagian
besar umat manusia, terutama kepada pekerja. Kedua, dari tingkat pemahaman dan
penerimaan pandangan anarkis itu sendiri.
Di dalam buku sejumlah 254
halaman ini, Berkman menjelaskan anarkisme bukanlah ketidakateratuan, bukan
perampokan dan pembunuhan, bukan sebuah perang dan bukan pula melempar bom.
Tetapi, (sekali lagi saya tekankan) memiliki arti bahwa kita harus
bebas. Bebas, bahwa tidak seorang pun boleh memperbudak, menjadi majikan, atau
merampok anda, atau pun memaksa kita.
Lebih singkat, anarkisme berarti
semua menikmati kesetaraan dan manfaat dari kehidupan yang teratur dan masuk
akal. Ajaran anarkisme adalah ajaran tentang perdamaian dan tidak ada
penjajahan, di mana terjadi sebuah kehidupan yang suci tanpa adanya
perbudakan ataupun kelas sosial.
Pada saat membaca buku ini,
pembaca disarankan untuk membaca atau mengulanginya sekali atau berkali-kali.
Karena di dalamnya terdapat beberapa kalimat atau istilah yang sulit untuk
dicerna oleh pembaca awam. Namun, ketika kita sudah paham akan maksud dan
tujuan buku ini, segeralah merefleksikan pikiran sejenak, apa maksud dari
anarkisme ini.
Ketika pembaca sudah paham, tiba-tiba
muncul sebuah pertanyaan: apakah revolusi akan terjadi?
Oleh: Sunardi
Anarkisme :
Revolusi Harmoni Bukan Kekerasan
ABC Anarkisme merupakan buku yang
mengulas mengenai anarkisme untuk pemula. Buku ini diawali dengan menceritakan
latar belakang sang penulis, Alexander Berkman. Alexander Berkman lahir pada
tahun 1870 di Wilno (Vilnius) yang saat itu menjadi bagian dari Kekaisaran
Rusia. Dia dikenal sebagai anarkis yang radikal. Ia terjun ke lapangan guna
mengorganisir aksi-aksi langsung perjuangan kaum anarkis yang ada dalam
serikat-serikat pekerja.
Berkman menuliskan
pandangan-pandangannya tentang anarkisme di dalam buku ini. Dia memaparkan
dengan gamblang apa sebenarnya anarkisme yang sering dianggap sebagai sebuah
kekacauan dan kekerasan; seperti anggapan para kaum sosialis dan Bolshevik.
Berkman beranggapan bahwa mereka yang menganggap anarkisme sebagai sebuah
ketidakteraturan adalah kesalahan. Padahal, guru terbesar dalam sosialisme;
Karl Marx dan Friedrich Engels juga guru besar kaum Bolshelvik; Lenin
mengajarkan bahwa anarkisme akan datang dari sosialisme, serta akan terjadi
setelah Bolshevisme. Bahwa kemudian hal itu akan memberikan kebebasan untuk
hidup.
Dalam pembahasan selanjutnya,
Berkman memaparkan tentang makna anarkisme. Dia mengatakan bahwa kekerasan
tidaklah tepat jika hanya ditujukan pada anarkisme. Karena di bawah kondisi
tertentu seseorang mungkin harus mengambil jalan kekerasan, contohnya saja
ketika warga Negara yang dipakaikan seragam tentara. Lantas dengan demikian,
apa ia berhak melempar bom dan melakukan tindak kekerasan. Brutus membunuh
Caesar karena ia takut jika kawannya menghianati republik dan menjadi raja. Itu
bukan berarti Brutus tidak mencintai Caesar, tapi karena Brutus lebih mencintai
Roma.
Benda itu adalah Pemerintah
“Di daerah dan di setiap zaman,
selalu ada pembunuh para tiran, yaitu para laki-laki dan perempuan yang
mencintai negeri mereka hingga rela mengorbankan hidup mereka. Biasanya mereka
justru bukan berasal dari anggota parpol tapi hanya pembenci tirani.
Adakalanya mereka adalah penganut agama yang fanatik, seperti Kullman, seorang
katolik saleh yang berupaya untuk membunuh Bismark (Hal.11).
Yang benar adalah bahwa di tiap
Negara, di tiap gerakan sosial, kekerasan telah menjadi sebuah bagian dari
perjuangan semenjak dulu. Berkman menjelaskan bahwa anarkisme adalah tentang
perdamaian dan harmoni, tentang non-penjajahan, tentang kesucian hidup dan
kebebasan. Tetapi para anarkis adalah manusia seperti yang lain; sensitif
terhadap kemungkaran dan ketidakadilan dan marah terhadap ketidakadilan,
sehingga menyebabkan mereka menyuarakan protes melalui kekerasan. Namun,
tindakan seperti itu ekspresi dari tiap individu, bukan berasal dari suatu
teori. Sebab, benda yang paling menjajah adalah benda yang paling ikut campur dan
memaksa untuk hidup tidak seperti yang kita kehendaki. Benda itu bernama Pemerintah.
Berkman juga memaparkan secara
gemblang tentang anarkisme komunis. Makna dari anarkisme komunis adalah:
penghapusan pemerintah, otoritas yang koersif dan semua agen-agennya, serta
kepemilikan bersama. Bentuk masyarakat yang paling praktis dan paling
diinginkan; toh ada dan tidak adanya pemerintahan akan berjalan sama saja, atau
justru lebih baik. Bab selanjutnya Berkman juga menjelaskan bagaimana
Organisasi Buruh untuk revolusi nasional. Hanya kebebasan yang bisa membuat
revolusi sosial menjadi efektif dan bermanfaat. Dan akan menyingsing hari
dimana manusia untuk pertama kalinya memiliki kesempatan penuh untuk tumbuh dan
berkembang di dalam kegembiraan yang bebas dan murah hati dari anarki.
Namun, pada tanggal 28 Juni 1936
Berkman mengakhiri hidupnya dengan cara menembakkan pistol pada dirinya
sendiri. Ia meninggal hanya tiga minggu sebelum kaum anarkis Spanyol dan
Durruti, berdiri menentang Jenderal Franco dan reaksi Fasis. Apabila ia
bertahan sedikit lebih lama, maka ia tidak akan begitu remuk hati dengan
generasi yang lebih muda. Selalu ada generasi baru yang menggantikan yang lama.
Berkman menulis buku ini pastilah
memiliki sebuah misi. Sebuah pesan yang ingin dia sampaikan, bahwa anarkisme
adalah pembawa revolusi untuk dunia. Dan dengan buku ini, Berkman sangat ingin
mematahkan anggapan dunia tentang anarkisme yang selalu dianggap sebagai sebuah
kekerasan dan ketidakaturan. Buku ini sangat direkomendasikan jika anda ingin
mengetahui apa itu anarkisme dan segala hal yang berkaitan dengan Anarkisme.
“…. Pada zaman modern, revolusi
tidak hanya berarti barikade. Hal itu mengingatkan pada masa lalu. Revolusi
sosial adalah hal yang sangat berbeda dan lebih penting; ia melibatkan
reorganisasi keseluruhan hidup masyarakat – Alexander Berkman”.
Oleh: Pinky Annisa
No comments:
Post a Comment