Thursday, December 3, 2020

Lingkungan Hidup dan Kapitalisme Sebuah Pengantar

 

“Penyebab utama kerusakan ekologis adalah masyarakat yang memuja ‘dewa-dewa kecepatan dan kuantitas, beserta laba yang cepat dan mudah didapat, dan dari berhala mengerikan ini bangkitlah setan-setan mengerikan’” — Rachel Carson



Buku ini merupakan pengembangan dari artikel di Monthly Review pada 2010. Sorotan pembaca terhadap artikel What Every Environmentalist Need to Know About Capitalism ini begitu besar. Melalui buku ini, pembaca akan dibawa ke dalam penelusuran bagaimana kapitalisme menghancurkan planet ini dan, yang terpenting, bagaimana cara melawannya. Foster adalah profesor sosiologi di Universitas Oregon, editor Monthly Review yang telah menulis banyak artikel dan buku ekonomi politik kapitalisme, krisis ekologi, dan marxisme. Magdoff adalah direktur Monthly Review sekaligus profesor ilmu tanah, tumbuhan, dan pangan di Universitas Vermont.


Lingkungan hidup dan kapitalisme. Persinggungan antara kedua hal tersebut bukanlah sesuatu yang baru-baru ini muncul ke permukaan. Keduanya sudah lama menjadi perbincangan di berbagai belahan dunia, terutama di kalangan para aktivis lingkungan. Bagi kelompok pro-lingkungan, pertumbuhan ekonomi merupakan faktor utama penyumbang kerusakan lingkungan di seluruh dunia. Sementara menurut kelompok pro-kapitalis, sistem ekonomi yang sehat harus tetap ada demi menunjang kehidupan manusia. Kontradiksi dari kedua pandangan ini kemudian memunculkan satu pertanyaan mendasar: dapatkah persoalan lingkungan hidup diatasi tanpa mengubah sistem perekonomian kapital?


Baca tulisan saya yang lain: Yang Penting Bagiku Adalah Dialog


Seperti yang telah diketahui khalayak ramai, ancaman persoalan lingkungan hidup — perubahan iklim, pengasaman air laut, penipisan ozon, hilangnya keanekaragaman hayati, hingga polusi kimia — yang terjadi saat ini akan menjadi masalah besar apabila tidak ada seorang pun dari kita yang bertindak sesegera mungkin. Hal tersebut menjadi pembuka dalam bagian awal buku Lingkungan Hidup dan Kapitalisme yang ditulis oleh John Bellamy Foster dan Fred Magdoff. Dalam bagian tersebut, keduanya menjelaskan bahwa penyebab terjadinya krisis lingkungan tidak bersumber dari faktor alam itu sendiri, melainkan akibat ulah manusia. Sistem ekonomi dan politik yang tidak rasional dan berorientasi pada keuntungan semata digadang-gadang sebagai sumber permasalahan utamanya.


Masih pada bagian awal buku, Foster dan Magdoff menyajikan banyak informasi dan hasil observasi mengenai bertambah cepatnya degradasi lingkungan di berbagai belahan dunia. Informasi-informasi tersebut mungkin familiar di kalangan para aktivis lingkungan, tetapi kesimpulan yang diambil oleh Foster dan Magdoff terbilang sangat berani, bahkan cenderung mengarah kepada paham ekologis garis keras. Hal tersebut ditunjukkan dalam bagian pertengahan buku yang menjelaskan bagaimana sistem kapitalisme telah menyebabkan kerusakan lingkungan, bahkan berdampak pada munculnya ketidakadilan sosial serta imperialisme.


Baca tulisan saya yang lain: Cerita Dari Pasar Tradisional


“Kapitalisme menyebabkan hilangnya hubungan dengan alam, sesama manusia, dan masyarakat. Budaya konsumsi dan mementingkan diri sendiri yang ditumbuhkan oleh sistem ini membuat orang-orang kehilangan hubungan dengan alam — yang dipandang terutama sebagai sumber material untuk perluasan eksploitasi atas manusia dan masyarakat lainnya”


Kapitalisme, menurut Foster dan Magdoff, telah menyebabkan penipisan sumber daya alam. Pemilik dan pengelola bisnis seringkali mengabaikan batas-batas lingkungan demi membukukan laba dan mengakumulasi modal. Akibatnya, bukan hanya lingkungan yang terdampak, tetapi juga masyarakat bahkan generasi mendatang. Sementara itu, sebagai bagian dari alternatif solusi, sarana dan teknologi yang ada saat ini pada umumnya mengandung persoalan yang sama: memungkinkan perekonomian terus menempuh kearah yang sama merusaknya.


Baca tulisan saya yang lain: Pertikaian Suami Istri di Era Cyber


Lantas apa yang dapat dilakukan saat ini? Atas pertanyaan tersebut, Foster dan Magdoff menawarkan revolusi ekologis sebagai jawabannya. Dalam bagian akhir buku, mereka menyertakan pandangan Marx, Engels, Lebowitz, dan penulis-penulis lain untuk memberikan gambaran seperti apakah bentuk perlawanan terhadap kapitalisme. Bernafaskan gerakan sosialisme, penyelamatan lingkungan hidup membutuhkan gerakan massa dan restrukturasi besar-besaran atas perekonomian saat ini. Tujuannya jelas, mendesak sistem kapitalisme ke garis dasarnya dalam pengertian kriteria-kriteria keberlanjutan — lalu melampaui garis dasar itu: mendahulukan manusia dan lingkungan di atas laba.


Dalam buku ini, juga dibahas solusi jangka panjang dan pendek; perlunya perubahan gaya hidup masyarakat, perubahan sistem ekonomi, kegiatan ekonomi yang ditujukan bukan pada akumulasi kekayaan, tapi kesejahteraan seluruh rakyat. Buku ini membongkar kenaifan bahwa persoalan lingkungan hidup dapat diatasi tanpa perlu mengubah perekonomian kapital. Membaca buku ini, kita akan disadarkan bahwa merubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi energi dan sampah plastik, penghijauan, bersih-bersih pantai memang bagus. Tapi, itu semua tidak cukup! Diperlukan untuk memutus akarnya, mengubah modus produksi kapitalis yang sudah mengglobal. Inilah revolusi ekologis  keberlanjutan peradaban manusia dan ekologi.


Sebagai penutup, saya kutipkan bagian akhir buku ini:

“Kita perlu mengakui bahwa sebagai manusia kita merupakan bagian dari alam, bukan terpisah darinya. Eksploitasi masyarakat kapitalis atas lingkungan berakar pada eksploitasi atas kaum pekerja. Pembentukan hidup yang menyatu dengan alam bersifat hakiki dalam menempa komunitas manusia yang egaliter. Pembatasan hubungan manusia dengan alam, tulis Marx, menentukan pembatasan hubungan mereka satu sama lain, dan pembatasan hubungan mereka satu sama lain menentukan pembatasan hubungan mereka dengan alam. Revolusi ekologis berarti memutus lingkaran setan eksploitasi manusia sekaligus atas alam.” (hal. 169-170)


Di titik inilah, cita-cita ekologis harus berpaut dengan cita-cita sosialisme dalam menentang kehancuran lingkungan dan menentang kapitalisme! Hal ini bukan lagi utopis. Sebab, setiap makhluk hidup adalah ingin bertahan hidup dan, saat ini, dunia bergantung pada kelas pekerja yang secara material bekerja menghasilkan barang-barang kebutuhan hidup. 


 Baca tulisan saya yang lain: Memahami Konflik Dalam Membaca Buku


Secara keseluruhan, buku ini merupakan buku yang sangat persuasif. Foster, sebagai seorang professor di bidang sosiologi, bersama Magdoff, yang merupakan professor ilmu tanah, tumbuhan, dan pangan mampu menyatukan unsur sosialisme dan ekologis dengan sangat baik. Dengan menyatukan dua unsur tersebut, Foster dan Magdoff coba mengkritisi raksasa bernama kapitalisme. Bagi sebagian pembaca, Lingkungan Hidup dan Kapitalisme merupakan buku yang kurang objektif karena hanya berlandaskan argumen-argumen eko-sosialis. Namun bagi sebagian lainnya, buku ini dapat menjadi sebuah pengantar yang baik untuk menjawab pertanyaan yang sampai saat ini masih belum terjawab: lingkungan hidup atau kapitalisme?


Data Buku

Judul              : Lingkungan Hidup dan Kapitalisme
Judul asli       : What Every Environmentalist Needs to Know About Capitalism and the Environment
Penulis           : Fredd Magdoff & John Bellamy Foster
Penerjemah   : Pius Ginting
Penerbit         : Marjin Kiri
Tahun             : 2018

Rujukan esai:

1.https://transisi(dot)org/revolusi-ekologis-menyelamatkan-bumi-dari-kehancuran-akibat-kapitalisme/

2.https://medium(dot)com/@Aryawan_G/lingkungan-hidup-dan-kapitalisme-sebuah-pengantar-cab71cca9f0e

 

Terimakasih

Malang, 3 Desember 2020

Ali Ahsan Al Haris

 

No comments:

Post a Comment