Sebelum bicara lebih lanjut, di Industri Food & Beverage lumrah mengikat karyawan dengan pelbagai macam kontrak kerja. Umumnya ada tiga: tahunan, bulan dan harian. Bahkan, dalam satu Cafe Resto lumrah ditemui status kepegawaian yang terbagi menjadi tiga. Mengapa bisa begitu? Dunia Food & Beverage identik dengan pasang surut. Tidak ada yang bisa menjamin flow Cafe Resto dalam lima tahun stabil. Kalaupun ada, hanya ditemui di Cafe Resto besar dengan modal yang besar pula.
Umumnya, mengetahui Cafe Resto yang settle itu dilihat apakah umur operasionalnya lebih dari lima tahun. Lha wong bisa jalan tiga tahun saja sudah syukur kok.
Alasan lain mengapa industri Food & Beverage cepat redup karena banyak yang sekedar mengikuti trend. Masih hangat dalam ingatan kita bisnis Coffee Shop, Ayam Geprek, Bakso dan kini Varian Boba. Berapa lama umur usaha tersebut? Mentok cuman dua tahun? Banyaknya pesaing serupa dan karakter milenial yang tidak loyal terhadap sebuah brand serta jelinya mereka terhadap harga menjadikan bisnis-bisnis tersebut tumbang sebelum mencapai Break Event Point (BEP).
Refleksi Selama Membaca Buku di Tahun 2020
Ketidakpastian itu yang akhirnya banyak ditemukan karyawan loncat sana sini. Demi apa? Ya demi menyambung hidup, Rek.
Berikut alasan yang sering digunakan karyawan Cafe Resto pindah kerja.
Keluar Baik-Baik
Tanpa perlu penjelasan yang mendetail, diantara kita mungkin pernah melakukan hal ini. Masuk baik-baik, keluarnya juga dengan cara yang baik. Pengalamanku, mereka keluar karena ada tawaran yang lebih menjanjikan; urusan keluarga atau mengerjakan proyek di luar.
Muntaber
Kalau di peringkat, Muntaber alias Mundur Tanpa Pemberitahuan, adalah alasan nomor wahid yang jamak ditemui di pekerjaan. Sebelum karyawan melakukan ini, gelagat sebelumnya tampak tak kerasan bekerja. Mulai dari sering ambil cuti dengan alasan kurang logis dan sakit.
Pura-Pura Sakit
Dunia tak selebar daun kelor. Peribahasa ini cocok kita terapkan dalam segala bidang pekerjaan. Bekerja di industri Food & Beverage, saya banyak mengenal para kompetitor dan supplier. Biasanya, kita tahu kalau karyawan kita tidak masuk karena sakit, tiba-tiba sudah bekerja di Cafe atau Resto lain. Bagi pengelola Cafe Resto, hal ini cukup mengkhawatirkan karena menu di tempat kita bisa diadopsi di tempat karyawan bekerja.
CinLok
Bisa terjadi pada karyawan yang belum dan sudah memiliki pasangan. Daripada terjadi hal yang lebih membahayakan, salah satu dari mereka biasa mengundurkan diri.
Pernah mendengar cerita dari teman. Di tempatnya bekerja, seorang Barista berpacaran dengan Waitress, hubungan mereka kandas lantaran ditikung orang Purchasing. Si Barista lebih memilih keluar dari Cafe daripada menanggung malu. Lain cerita lagi, seorang Cook Helper pernah berpacaran dengan pemandu karaoke. Selama berpacaran, ia memberikan harapan begitu besar ke si perempuan. Sampai di titik mengajaknya tobat, menghapus nomor whatsapp para pelanggannya dan melarangnya kontak dengan mereka. Bahkan, terang-terangan memberitahu si Mami, agar tidak menghubungi pasangannya lagi. Sebagai seorang perempuan, pemandu karaoke sangat senang ada lelaki yang mau menerimanya dengan tulus terlepas masa lalunya yang seperti itu. Gobloknya, saat si pemandu karaoke sudah menaruh harap, tiba-tiba lelaki ini hilang begitu saja. Di Kontak gak merespon, disamperin ke rumah dicuekin. Alhasil, si pemandu karaoke ini melabrak ke tempat Cook Helper ini bekerja. Manajemen Resto kaget bukan kepalang dong. Meski cerita terakhir tidak masuk dalam kategori CinLok, pengalaman ini bisa terjadi ke siapa saja. Nasihatnya, awas jangan bermain api.
Bermasalah Dengan Rekan Kerja
Industri Food & Beverage itu keras, Bos. Apalagi yang mereka kerja di Restoran. Masalah bisa terjadi antar departemen dan lintas departemen. Sudah menjadi rahasia umum, Waiter/s bermasalah dengan tim produk (Dapur, Bar, Pastry). Contohnya saat waiter kena marah tamu karena pesanannya terlambat datang atau produk yang disajikan bermasalah (Kemanisan, terlalu asin, gosong, basi dll). Waiter akan meminta maaf ke tamu dan membawa produk kembali ke kitchen untuk segera diganti. Kitchen sendiri karena sangat padat, akan meminta waiter bersabar. Tapi, itu bukan perkara yang sepele, si tamu akan terus menanyakan produk pengganti. Suasana akan makin panas ketika Food & Beverage Manager (FBM) tahu dan memarahi mereka berdua.
Sebagai pekerja profesional, masalah yang terjadi di pekerjaan tidak pernah meluas sampai ranah pertemanan. Bahkan yang biasa terjadi, mereka masih menjalin hubungan dan kerjasama sebagai konsultan developer Cafe Resto.
Di atas adalah lima alasan yang sering digunakan karyawan Cafe Resto mengundurkan diri. Semoga tulisan ini menginspirasi kalian yang berencana mengundurkan diri tapi bingung mau pakai alasan apa.
No comments:
Post a Comment