Wednesday, March 17, 2021

Hati Yang Tak Selesai

 


Cukup lama saya tidak menulis yang beginian. Biasanya hanya menulis hasil resensi buku, artikel atau menuliskan suatu hal karena terinspirasi selepas membaca esai atau buku. Lahhh, sama saja dong. Memang benar, energi untuk menulis sering datang selepas saya menandaskan membaca buku atau membaca apa pun (Membaca bukan hanya buku, bisa membaca kondisi pergaulan dll). Poin utama ada pada, mau menghikmahi atau tidak.

Berbicara perihal menghikmahi hidup, saya jadi ingat yang sering Mbah Nun sampaikan perihal “Hati yang Selesai”.  Bagaimana itu? Saya menangkapnya sebagai “Menerima apa yang Allah SWT berikan dan terus berusaha menjadi lebih baik”. Hidupnya dipenuhi rasa bersyukur dan selalu memperbaiki diri. Bukan menyalahkan nasib, menuduh Tuhan tidak adil dan menganggap semua orang adalah bangsat-bangsat yang memperhinakan hidupnya.

Saturday, March 13, 2021

Barzanji Sebagai Produk Budaya

 Tradisi Barzanji Pada Masyarakat Loloan Kabupaten Jembrana, Bali

Al-Barzanji merupakan kitab yang berisi doa-doa, puji-pujian dengan satu irama atau nada yang biasa dilantunkan Ketika momen kelahiran, khitanan, pernikahan dan peringatan atau perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Isi daripada Al-Barzanji bertutur tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang disebutkan berturut-turut yakni silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga beliau diangkat menjadi rasul.


Nama barzanji diambil dari nama pengarang buku tersebut, yaitu Syekh Ja’far al-Barzanji bin Hasan bin Abdul Karim. Beliau lahir di Madinah tahun 1690 dan meninggal tahun 1766. Kata Barzanji sendiri berasal dari nama sebuah tempat di Kurdistan, Barzinj. Meski pun lebih terkenal dengan nama penulisnya, karya tersebut sebenarnya berjudul Iqd al-Jawahir (kalung permata) yang disusun untuk meningkatkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Saturday, March 6, 2021

Bang Karni Ilyas, Lahir Untuk Berita

 


Seperti halnya buku sejarah, buku Karni Ilyas Lahir Untuk Berita dengan ciamik menceritakan bagaimana Sukarni Ilyas (Bang Karni) menempuh karier sebagai wartawan yang betul-betul. Periodisasi terpenting perjalanan karier dengan ciamik diceritakan oleh Mbak Fenty Effendy. Buku yang terbit delapan tahun lalu ini mungkin bakalan usang dan tidak up to date jikalau dilihat dari segi tahun. Namun akan sangat mencerahkan bagi yang ingin mengenal lebih dekat sosok Bang Karni, wajah dunia hukum era Order Baru dan bagaimana rezim tersebut mengukuhkan kekuasaannya. Terutama bagi kawan-kawan yang sekarang menjadi wartawan, tentu buku ini bisa menjadi acuan penting belajar semangat dan ketekunan yang Bang Karni lakukan selama menjadi wartawan. Pembaca yang sekarang menapak umur dua puluh delapan jangan kaget, jika kita akan dibuat bolak-balik dari buku ke Google untuk mencari tahu peristiwa dan banyaknya tokoh yang tidak kita kenal.  

Wednesday, January 20, 2021

Matinya Seorang Penulis Besar

Sebagai pembaca, pertama saya ucapkan terimaksih banyak ke Mas Ronny Agustinus yang sangat piawai dalam menerjemahkan kumpulan esai yang ditulis Mario Vargas Llosa. Piawai di sini karena kualitas terjemahan sangat mudah ditangkap pembaca tanpa (mungkin) mengurangi esensi dari apa yang ditulis oleh LIosa. Buku ini tersusun dari sepuluh esai LIosa yang dipilih oleh pihak penerbit.


Membaca buku ini membuat saya teringat bukunya Mas Eka Kurniawan (Senyap Yang Lebih Nyaring & Usaha Menulis Silsilah Bacaan). Padangannya tentang penulis-penulis besar dunia, budaya, sastra dan politik serta bagaimana kita memandang suatu perkara dalam kaca mata penulis.

Mario Vargas Llosa ini termasuk salah satu penulis latin yg sering dikutip. Ini adalah buku pertama Liosa yang say abaca, dan menurut beberapa sumber yang saya baca, karya fiksinya masih sulit ditemui di Indonesia dibandingkan dengan karya Marques atau bahkan Isabel Alende.

Tulisannya saat memaparkan tentang menulis, membaca, dan sastra begitu jernih (terjemahannya juga berpengaruh sih) dan relatif mudah dijangkau. Kalimat-kalimat pada buku kutipable banyak sekali, dan walau kita sudah tau kebanyakan isinya, Llosa mampu menuliskannya ulang dengan rasa baru (dan lebih sederhana).

Thursday, January 14, 2021

Budaya Baca Naik, Apakah Hal Serupa Kemudian Terjadi di Budaya Tulis?

Questioning Everything! Spesial Puthut EA, Kepala Suku Mojok

Menyenangkan rasanya bisa membaca kumpulan wawancara mengenai proses kreatif karya yang dihasilkan oleh penulis, perupa dan musisi yang terdapat di dalam buku ini. Banyak hal yang dapat diambil, terutama motivasi untuk terus produktif dan kreatif dalam berkarya.



Jika Yoris Sebastian menganggap dirinya kreatif dan menulis buku degan judul 101 Creative Notes dan orang-orang membacanya agar mengikutinya dan menjadi kreatif, percayalah, itu sia-sia. Saya mendapatkan banyak ide-ide segar dalam Questioning Everything ini, lewat kerja kreatif beberapa tokoh yang dilansir dalam wawancaranya dan ini lebih bermanfaat daripada catatan Yoris, tentu saja.

Baca tulisan yang lain: Refleksi Selama Meresensi Buku di Tahun 2020

Ini adalah buku kumpulan wawancara dari majalah Magazine hasil wawancara duo jurnalis muda berpengalaman; Tomi Wibisono & Soni Triantoro. Dalam buku ini banyak tokoh yang mungkin pembaca tidak kenal secara pribadi namun dijamin karya-karya mereka, lewat berbagai cara dan media pernah mampir di riuhnya kehidupan kita, dengan santainya (atau tergesa-gesa) berbagai obrolan menarik disini. Keliaran perspektif, cerdasnya arogansi, bukan provakasi pemikiran ketat tersirat lewat buku milik kolektif literasi nekat asal Yogya ini. Walaupun diantarkan dalam gaya sastrawi namun buku ini tak membuat kening berkerut, cepat saji dan pastinya tidak kehilangan taji. Dan, dari banyak tokoh yang di wawancarai, berikut adalah resensi wawancara dengan salah satu maestro Cerpenis Indonesia, Puthut EA.

Tuesday, January 12, 2021

Saksi Mata, Buku Pertama Yayasan Bentang Budaya

 

Saksi Mata adalah buku pertama terbitan Yayasan Bentang Budaya semenjak Pak Buldanul Khuri memutuskan berpisah dari perusahaan lamanya yang beliau bangun, PT. Bentang Intervisi Utama. Menurut penuturannya di Put Cast Mojok bersama Kepala Sukunya, Mas Puthut; waktu itu tidak ada penerbit yang berani menerbitkan kumpulan cerita Saksi Mata karangan Pak Seno karena sedang maraknya pemberitaan terkait Timor-timor.

Saksi Mata karya Seno Gumira Ajidarma menampilkan kekejaman seakan sesuatu yang normal. Kumpulan cerpen ini ingatan kolektif tentang catatan kelam negara. Lantas, mengapa manusia bisa sekeji itu terhadap sesamanya?


APA yang akan terjadi seandainya seorang saksi tiba di ruang pengadilan tanpa sepasang mata, dengan kedua lubang matanya masih menganga, dan darinya mengucur darah yang membasahi pakaian, mengaliri lantai hingga bahkan menggenangi jalanan di luar gedung?

Thursday, December 31, 2020

Refleksi Selama Meresensi Buku di Tahun 2020

Pertama-tama, saya ucapkan syukur yang teramat besar ke Allah SWT, dengan memberikan saya waktu dan kesempatan untuk membeli ratusan buku-buku bagus, terlebih saya dapat berkesempatan untuk meresensinya.

“Aktifitas membaca tidak timbul dari banyaknya buku yang ada di rumahmu, melainkan banyaknya aktifitas membaca buku di rumahmu” – Iqbal Aji Daryono


Bapak saya sudah puluhan tahun menjadi Imam Musholla. Ada dan tidaknya jamaah yang hadir, Bapak akan senantiasa hadir; tidak ada Muadzin, ya di adzani sendiri. Entah hujan lebat dan ngamuk-ngamuknya, mau banjir bahkan saat ada tamu penting yang datang ke rumah, Bapak dengan santai meninggalkannya dan lari ke Musholla. Selama saya masih di kampung, Bapak tak hadir ke Musholla hanya saat listrik padam, ada acara ke luar kota dan sakit. Nah, sakit pun kadang Bapak masih memaksakan dirinya untuk datang ke Musholla. Sebagai Muadzin dan sebagai Imam. Los ora rewel. Babah enek jamaah opo ora pokok budal.

Dalam paragrap kedua, saya awali tulisan ini dengan apa yang dikatakan Mas Iqbal di atas. Mengapa? Hal tersebut yang membuat saya berminat untuk membaca buku. Selama dulu dikampung, Bapak menjadi pengaruh besar minat saya terhadap buku. Awalnya hanya membaca buku koleksi Bapak, seiring berjalannya waktu dan akses bacaan, saya dapat mengoleksi banyak buku yang saya sukai.