Kisah Karjo dan Si Pemabuk/Ali Ahsan Al Haris/2023 |
Karjo adalah seorang pria paruh baya yang hidup sendirian di sebuah rumah kecil di pinggiran kota. Ia adalah seorang tukang kayu yang pandai, namun hidupnya jauh dari istimewa. Ia tidak punya keluarga dan teman yang dekat, sehingga ia sering merasa kesepian dan terisolasi.
Tetangga-tetangga di sekitar rumah Karjo juga tidak terlalu menyukainya, terutama seorang tetangga yang sering mabuk dan membuat keributan di tengah malam. Setiap kali si pemabuk itu mabuk, ia akan berteriak-teriak dan merusak barang-barang di rumah Karjo, serta mengganggu ketenangan lingkungan sekitar.
Baca juga: RESENSI BUKU ORANG GAGAL KARYA OSAMU DAZAI
Meskipun begitu, Karjo selalu mencoba untuk tetap sabar dan menghadapi gangguan itu dengan kesabaran. Ia berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang damai dan tanpa konflik.
Suatu malam, ketika si pemabuk itu kembali mabuk dan merusak rumah Karjo, Karjo merasa sangat kesal dan tidak tahan lagi. Ia merasa bahwa ia sudah cukup sabar selama ini dan ia tidak bisa terus menerima gangguan itu.
Namun, ketika ia sedang berpikir untuk memanggil polisi atau melakukan tindakan lain untuk menghentikan pemabuk itu, tiba-tiba Karjo melihat sebuah cahaya terang yang menyilaukan dari langit. Cahaya itu semakin lama semakin dekat, dan ketika Karjo melihat lebih dekat, ia melihat sebuah UFO yang mendarat tepat di depan rumahnya.
Dari dalam UFO keluar seorang makhluk asing berwujud manusia, yang berjalan ke arah Karjo dengan tenang. Makhluk itu berkata, "Karjo, aku adalah seorang pengunjung dari planet lain. Aku datang kesini untuk membantumu mengatasi masalahmu dengan tetanggamu yang mabuk."
Karjo merasa sangat terkejut dan tidak tahu harus berkata apa. Namun, ia juga merasa senang dan terhibur dengan kehadiran makhluk itu, karena ia merasa bahwa ia akhirnya mendapatkan bantuan dari luar untuk mengatasi masalah yang selama ini ia hadapi.
Baca juga: Terlalu Banyak Membaca Itu Tidak Baik
Makhluk itu kemudian memberikan Karjo sebuah benda kecil yang berkilauan, dan berkata, "Gunakan benda ini untuk mengatasi masalahmu. Ia memiliki kekuatan magis yang dapat mengubah pikiran dan perilaku orang-orang di sekitarmu."
Karjo mengambil benda itu dengan penuh rasa penasaran dan ketakutan, namun ia merasa bahwa ia harus mencoba untuk menggunakannya untuk mengatasi masalahnya dengan tetangga yang mabuk.
Setelah ia kembali ke rumah, ia mencoba untuk mengaktifkan benda tersebut. Ia merasakan sebuah energi magis yang mengalir ke dalam dirinya, dan ketika ia keluar dari rumahnya, ia merasa ada yang berbeda dalam dirinya.
Ketika Karjo melihat si pemabuk sedang mabuk-mabukan di depan rumahnya, ia memutuskan untuk mencoba menggunakan benda tersebut untuk mengubah pikiran dan perilaku tetangganya. Ia fokuskan pikirannya dan mengarahkan benda ke arah pemabuk itu.
Baca juga: Resensi Novel “Negeri Para Bedebah”
Tiba-tiba, si pemabuk itu berhenti mabuk-mabukan dan melihat ke arah Karjo dengan penuh keterkejutan. Ia merasa seperti ada yang memasuki pikirannya dan mengubah perilakunya secara ajaib. Ia menjadi tenang dan damai, dan tidak lagi merusak barang-barang di sekitar rumah Karjo.
Karjo merasa sangat senang dan lega. Ia tidak pernah membayangkan bahwa benda itu akan benar-benar berfungsi dan dapat mengubah perilaku orang. Ia merasa bahwa ia telah menemukan sebuah solusi yang jitu untuk mengatasi masalah dengan tetangganya.
Setelah itu, Karjo mencoba mengubah pikiran dan perilaku orang-orang lain di sekitar rumahnya. Ia memperbaiki hubungannya dengan tetangganya yang mabuk dan membantu orang-orang di sekitarnya untuk menemukan kedamaian dan kesenangan dalam hidup.
Namun, ia juga menyadari bahwa benda itu memiliki kekuatan yang besar, dan ia tidak ingin menggunakan kekuatan itu untuk kepentingan pribadi atau untuk merugikan orang lain. Ia berusaha untuk menggunakan benda itu dengan bijaksana dan memperbaiki hubungannya dengan orang lain dengan cara yang damai dan harmonis.
Ketika makhluk asing itu kembali ke planetnya, Karjo merasa sedikit kehilangan dan merindukan kehadiran makhluk itu. Namun, ia juga merasa bersyukur atas bantuan yang diberikan dan berjanji untuk terus menghargai hidup dan kesempatan yang diberikan.
Baca serial tulisan Ramadhan 2023 di sini
No comments:
Post a Comment