Monday, March 27, 2023

Yavi, si Juragan Thrift


 Yavi, si Juragan Thrift/aliahsanalharis/2023

Karjo dan Yavi adalah teman masa SMA yang tak terpisahkan. Yavi memiliki semangat berdagang yang tinggi dan berusaha mencari celah di mana saja untuk menjual barang. Ia sudah mencoba menjual berbagai jenis barang mulai dari kerupuk hingga tiket pesawat. Namun, usaha yang paling menonjol dari Yavi adalah menjual pakaian bekas atau sisa impor dengan merk-merk Luxury seperti Hermes, Gucci, Balenciaga, Prada, Bottega Veneta, Fendi, Valentino Garavani dll.

Pada suatu hari, Karjo mengalami pengalaman unik dengan Yavi. Saat itu, Yavi menghibahkan satu-satunya sepeda motor yang ia miliki ke sebuah yayasan pendidikan. Menurut Karjo, Yavi melakukan hal itu karena ia merasa iba melihat yayasan tersebut tidak memiliki kendaraan operasional, padahal program-program yang diselenggarakan di sana sangat bagus.

Baca juga: Menjerat Gus Dur

Kegiatan berdagang yang digeluti Yavi membuatnya sering ketinggalan pelajaran di sekolah. Namun, keberuntungan selalu berpihak padanya. Berbagai pertolongan datang dari berbagai arah, termasuk beberapa teman Karjo yang sering membantu menyelesaikan tugas-tugas Yavi dan mengisi kehadirannya di kelas.

Ketika Karjo dan rekan-rekannya naik kelas 3 SMA, Yavi sudah mampu membeli mobil Grand Max. Meski ia masih memiliki keterampilan menyetir yang terbatas, Yavi tetap bangga dan bersemangat mengendarai mobil barunya dari dealer ke tempat tongkrongan mereka.

Meskipun masih anak-anak dan senang bermain, Yavi sudah memiliki pandangan dan sikap yang lebih dewasa dan matang dibandingkan dengan rekan-rekannya. Namun, hubungannya dengan teman-temannya tetap erat dan tak pernah pudar, bahkan semakin erat. Ketika ibu salah satu teman mereka meninggal, mobil Yavi diisi oleh 15 orang dari desa Sawo ke Desa Muncrat yang jaraknya lebih dari 200 km untuk menjenguk rekan mereka yang sedang berduka.


Setelah lulus SMA, Karjo dan Yavi memilih jalur yang berbeda dalam menggapai masa depan. Karjo melanjutkan kuliah di Perguruan yang tidak tinggi sementara Yavi memutuskan untuk fokus pada usahanya.

Meski berbeda jalur, Karjo dan Yavi tetap sering bertemu dan berbicara tentang pengalaman mereka masing-masing. Yavi kerap bercerita tentang kesulitan dan rintangan yang dihadapi dalam menjalankan bisnisnya, tetapi juga tentang kebahagiaan dan kepuasan yang ia rasakan ketika berhasil menjual barang dagangannya.


Karjo sangat kagum dengan semangat dan tekad Yavi dalam menghadapi segala rintangan yang datang, dan ia merasa terinspirasi oleh temannya tersebut. Meski tidak terlalu tertarik pada dunia bisnis, Karjo selalu mendukung Yavi dalam segala hal.

Ketika Yavi memiliki kendala dalam pengiriman barang ke luar kota, Karjo dengan senang hati membantunya dengan mengatur logistik dan transportasi. Meski tidak langsung terlibat dalam bisnis Yavi, Karjo selalu siap membantu temannya ketika dibutuhkan.


Hingga saat ini, Yavi masih berjuang untuk menjalankan usahanya dan mengembangkan bisnisnya. Namun, ia tidak pernah kehilangan semangat dan tekad untuk terus berusaha dan berkembang. Karjo sendiri selalu merasa bangga memiliki teman seperti Yavi yang penuh semangat dan tekad.

Tidak lama kemudian, Yavi mendapat tawaran dari seorang klien yang cukup besar. Klien tersebut adalah seorang pengusaha kaya yang sedang mempersiapkan acara besar di hotel bintang lima di kota tersebut. Dia membutuhkan pakaian-pakaian mewah untuk para tamu undangan dan ingin memesan dari Yavi.


Yavi merasa terhormat mendapat tawaran ini dan segera bergerak cepat untuk memenuhi permintaan klien. Dia berkeliling ke banyak tempat untuk mencari pakaian mewah yang cocok dengan permintaan tersebut. Setelah beberapa hari, akhirnya dia berhasil menemukan apa yang dia cari.

Namun, ada masalah di tengah jalan. Karena permintaan klien yang sangat besar, Yavi memerlukan modal yang besar untuk memenuhi pesanan tersebut. Dia tidak memiliki cukup uang untuk membayar seluruh pesanan itu di depan, dan bank-bank yang dia kunjungi tidak mau memberikan pinjaman karena mereka tidak yakin Yavi bisa membayar kembali uang yang dipinjam.


Yavi merasa putus asa, dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Namun, kemudian dia mengingat pengalamannya ketika menghibahkan sepeda motornya ke yayasan pendidikan dan memutuskan untuk meminta bantuan dari rekan-rekannya.

Dia memutuskan untuk mengadakan acara penggalangan dana, di mana dia akan menjual pakaian-pakaian mewah yang telah dibeli dengan harga diskon. Dia juga meminta teman-temannya untuk membantunya mengorganisir acara tersebut. Tanpa ragu-ragu, rekan-rekan Karjo bersedia membantu.


Acara penggalangan dana itu berjalan sangat lancar. Banyak orang yang tertarik untuk membeli pakaian mewah dengan harga diskon. Bahkan, beberapa orang membeli beberapa pakaian sekaligus. Dalam waktu singkat, Yavi berhasil mengumpulkan uang yang cukup untuk memenuhi pesanan klien.

Setelah acara tersebut berakhir, Yavi merasa sangat bersyukur atas bantuan dari teman-temannya. Dia tahu bahwa dia tidak akan bisa berhasil tanpa bantuan dari mereka. Dia juga merasa bangga atas dirinya sendiri karena dia telah berhasil mengatasi masalah tersebut dengan cara yang baik dan positif.

Baca juga: Pulang ke Rinjani

Dari sini, Yavi belajar bahwa dalam hidup, selalu ada jalan keluar dari setiap masalah asalkan kita tidak menyerah dan selalu berusaha untuk mencari solusinya. Dia juga menyadari bahwa persahabatan dan solidaritas selalu bisa membawa keajaiban. Yavi terus berdagang dengan tekun dan berhasil menjadi salah satu pengusaha sukses di kota tersebut. Akhirnya, Karjo merasa sangat bangga dan senang memiliki teman seperti Yavi yang begitu inspiratif dan memotivasi nya.

Sekarang, Yavi masih tetap semangat menjalani bisnisnya menjual pakaian bekas atau thrift. Ia hidup bersama istrinya yang penyabar dan kedua putrinya yang pintar dan menggemaskan. Meskipun sudah memiliki kesuksesan dalam bisnisnya, Yavi tetap rendah hati dan tak pernah melupakan akar dari kesuksesannya. Ia selalu berterima kasih pada teman-temannya yang telah membantunya meraih kesuksesan.

Baca serial tulisan Ramadhan 2023 di sini

No comments:

Post a Comment