|
Cek Instagram: pedagang kampung |
Kisah diawali seorang perempuan
yang gagal menikah. Rencana pernikahan tersebut gagal di malam sebelum mereka
menikah. Ia terluka dan sakit hati. Keluarganya sangat malu mendapatkan kabar
tersebut, esoknya keluarganya sibuk menjelaskan ke para tetangga dan kolega
kalau pernikahan anaknya tidak jadi.
Paling menyakitkan, perempuan
yang dipilih bakal suaminya itu adalah sahabat baiknya sendiri. stres
mengetahui hal tersebut, ia sempat mengiris pergelangan tangannya dengan pisau
dapur, untung waktu itu ketahuan adiknya, kalau tidak, kini ia sudah tak lagi
punya tangan. Karena ulahnya itu, anggota keluarganya bergantian menjaganya di
dalam kamar siang dan malam, tidak lupa juga mengontrolnya agar tidak telat
mengkonsumsi obat.
Pekerjaan sebagai penjaga
perpustakaan di sebuah universitas harus ia tinggalkan terlebih dahulu sampai
ia sembuh.
Pada waktu itu lah, mimpi-mimpi
itu mulai datang. Dalam mimpinya, ia tak hanya bertemu dengan pria tampan,
melainkan di mimpinya juga menjanjikannya kehidupan yang layak dan bahagia. Awalnya
ia mengira kalau mimpi itu hanya reaksi dari obat yang ia minum. Satu minggu
berlalu, dua minggu berlalu, tiga berlalu mimpi itu terus datang. Seperti
video rekaman yang diputar berulang. Namun, ia takut mau bercerita tentang
mimpinya itu ke siapa. ia takut kalau dikira sudah sembuh. Ia tak suka pujian
basa-basi seperti itu mentang-mentang kondisinya sudah mulai membaik.
Beberapa kali ia memang mengingat
momen saat gagal menikah. Ia menangis dan teriak-teriak yang membuat gempar dan
panik seisi rumah. Setelah ia minum obat, kondisinya akan membaik lagi.
Lelaki yang ia temui dalam
mimpinya itu berbadan tegap, kulitnya sawo matang. Setiap ia mimpi, lelaki itu
berlari-lari di pantai Pangandaran diikuti seekor anjing kampung di
belakangnya.
Ia sendiri tak paham mimpinya itu
adalah sebuah pesan atau hanya mimpi biasa. Namun, ia terus menerus penasaran
dan ingin bertemu dengan lelaki di pantai itu. Kondisi seperti itu, ia tak
mungkin izin ke ibunya mau ke Pangandaran dengan alasan liburan, pasti ibunya
dan keluarganya yang lain akan khawatir ia melakukan hal yang aneh-aneh
mengingat kondisinya baru saja membaik.